Sunday , 4 Oct 2024

Motif Batik Truntum Cirebon

Batik Truntum adalah salah satu motif batik khas yang dikenal luas di berbagai daerah, termasuk Cirebon. Motif ini memiliki corak khas berupa bunga-bunga kecil yang tersusun rapi, melambangkan cinta kasih, keabadian, dan kesetiaan. Nama "truntum" berasal dari kata dalam bahasa Jawa "teruntum", yang berarti "tumbuh kembali" atau "bersemi". Di Cirebon, motif ini memiliki keunikan tersendiri karena dipadukan dengan gaya batik pesisir, yang sering menggunakan warna-warna cerah dan detail yang lebih ekspresif dibandingkan dengan batik pedalaman.

Sejarah

Menurut cerita rakyat Jawa, Batik Truntum pertama kali diciptakan oleh Ratu Kencana, istri dari Sunan Pakubuwono III, sebagai bentuk ekspresi cinta dan upayanya untuk mempererat hubungan dengan suaminya. Dalam versi Cirebon, motif ini kemudian diadaptasi oleh para pembatik pesisir yang memberikan sentuhan lokal, seperti ornamen bunga dan warna cerah khas batik Cirebon.

Batik Truntum di Cirebon awalnya digunakan dalam tradisi pernikahan, di mana kain ini dikenakan oleh orang tua pengantin. Motif Truntum menjadi simbol doa dan restu mereka agar cinta kedua mempelai tumbuh subur dan harmonis sepanjang waktu. Hingga kini, Batik Truntum tetap menjadi bagian penting dari tradisi pernikahan di Cirebon dan daerah lain di Indonesia.

Filosofi

Motif Truntum melambangkan keabadian cinta dan kesetiaan. Bunga-bunga kecil yang tersusun rapi mencerminkan cinta yang tumbuh secara perlahan namun terus berkembang, seperti bunga yang bermekaran. Dalam konteks pernikahan, Truntum menjadi simbol cinta yang mendalam antara pasangan, sekaligus doa agar hubungan mereka tetap harmonis dan langgeng.

Selain itu, Truntum juga mengajarkan kesabaran dan keikhlasan. Penyusunan motif bunga-bunga kecil yang detail menggambarkan dedikasi dan ketulusan dalam menjalani kehidupan. Pesan ini relevan tidak hanya untuk hubungan suami-istri tetapi juga untuk hubungan manusia secara umum, baik dalam keluarga maupun masyarakat.

Penggunaan Batik Lung-Lungan dalam Kehidupan Modern

Batik Truntum memiliki peran penting dalam tradisi pernikahan, terutama sebagai kain yang dikenakan oleh orang tua pengantin. Motif ini melambangkan restu dan bimbingan dari orang tua kepada anak-anak mereka untuk memulai kehidupan rumah tangga.

Di luar tradisi pernikahan, Batik Truntum juga digunakan dalam berbagai acara formal dan budaya, baik oleh pria maupun wanita. Dalam bentuk modern, motif ini sering ditemukan pada pakaian, aksesoris, dan dekorasi rumah, sehingga tetap relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Hubungi kami jika anda berminat